Cara mengolah sampah plastik – Sampah plastik adalah salah satu tantangan terbesar di dunia saat ini. Sejak tahun 1950-an, manusia telah menghasilkan sekitar 9,2 miliar ton plastik, dan pada tahun 2019 saja, produksi plastik mencapai 368 juta ton. Namun, hanya 9% dari jumlah tersebut yang berhasil didaur ulang. Artinya, sebagian besar plastik berakhir di tempat pembuangan sampah, lautan, atau terbakar, yang kemudian mencemari lingkungan dan membahayakan kehidupan manusia serta satwa liar.
Sampah plastik berasal dari berbagai sumber yang mungkin kamu temui sehari-hari, seperti kemasan makanan, perabotan rumah tangga, hingga mainan anak-anak. Kamu perlu tahu bahwa cara mengolah sampah plastik yang rendah karena berbagai faktor, mulai dari sistem pengelolaan limbah belum efektif hingga kesulitan mendaur ulang berbagai jenis plastik.

Daftar Isi
6 Cara Mengolah Sampah Plastik
Perkembangan teknologi dan meningkatnya kesadaran masyarakat membawa harapan baru. Saat ini, banyak komunitas, bisnis, dan pemerintah berkolaborasi dengan lembaga untuk mencari dan mengembangkan metode daur ulang plastik lebih baik. Dengan langkah-langkah ini, kamu juga dapat berkontribusi. Contohnya, memilah sampah dengan benar atau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari.
Mengolah sampah plastik dengan benar adalah langkah penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan berkelanjutan. Dengan memahami proses ini, kamu bisa lebih menghargai setiap usaha kecil dalam memilah dan mendaur ulang sampah plastik.
Collection and Distribution
Langkah pertama dalam proses daur ulang plastik adalah pengumpulan dan distribusi. Pada tahap ini, petugas dari pemerintah atau perusahaan swasta mengumpulkan sampah plastik dari berbagai tempat, seperti rumah, sekolah, kantor, hingga institusi lainnya. Semua sampah yang terkumpul kemudian didistribusikan ke pusat daur ulang untuk diproses lebih lanjut.
Sorting and Categorizing
Setelah plastik terkumpul, langkah selanjutnya adalah penyortiran dan pengkategorian. Sampah plastik harus melalui proses pemisahan berdasarkan jenis kimia, warna, ketebalan, dan penggunaannya. Penyortiran ini bisa secara manual oleh tenaga manusia atau menggunakan mesin otomatis di pabrik daur ulang. Penyortiran yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa proses daur ulang berikutnya berjalan dengan lancar dan hasil akhirnya berkualitas tinggi.
Washing
Tahap pencucian bertujuan untuk menghilangkan semua kotoran yang dapat mengganggu proses daur ulang selanjutnya. Pada tahap ini, plastik dicuci untuk menghilangkan label produk, perekat, dan sisa-sisa makanan. Membersihkan plastik secara menyeluruh membantu menjaga kualitas bahan baku dan meningkatkan efisiensi proses daur ulang.
Shredding
Setelah plastik bersih, tahap berikutnya adalah penghancuran atau shredding. Plastik yang telah disortir dan dicuci harus melalui proses penghancuran menjadi potongan-potongan kecil. Potongan kecil ini sebagai bahan tambahan untuk aspal atau sebagai bahan mentah. Selain itu, penghancuran juga membantu dalam menghilangkan kotoran tambahan seperti logam yang mungkin masih menempel.
Identification and Separation
Dalam tahap ini, plastik yang telah hancur harus melalui proses pengujian untuk mengidentifikasi kelas dan kualitasnya. Salah satu metodenya adalah uji kepadatan melalui proses pengapungan di air; plastik dengan kepadatan rendah akan mengapung, sedangkan plastik yang lebih padat akan tenggelam. Selanjutnya, plastik harus mengalami proses pemisahan berdasarkan ketebalannya melalui proses klasifikasi udara di dalam terowongan angin.
Extruding and Compounding
Tahap terakhir dari proses daur ulang plastik adalah ekstrusi dan penggabungan. Plastik harus hancur dan leleh untuk membentuk butiran kecil yang kamu kenal dengan nurdles. Nurdles ini nantinya untuk membuat produk baru. Perlu kamu ketahui, setiap jenis plastik bisa memerlukan fasilitas khusus untuk menyelesaikan tahap ini agar hasil akhirnya sesuai dengan standar kualitas.
Apa Pentingnya Cara Mengolah Sampah Plastik?
Mikroplastik, mencemari lautan dan bahkan masuk ke dalam rantai makanan yang kamu konsumsi sehari-hari. Selain itu, kerugian ekonomi akibat polusi plastik kemungkinan bisa mencapai US$2,5 triliun per tahun, terutama di sektor perikanan dan pariwisata. Hal ini tentu sangat merugikan aktivitas manusia.
Meskipun begitu, mengatasi krisis sampah plastik bukanlah hal yang mudah. Banyak orang yang belum sepenuhnya menyadari besarnya masalah ini. Sementara industri yang terus membutuhkan produksi plastik seringkali memberikan perlawanan terhadap upaya perubahan.
Sejak kekhawatiran tentang sampah plastik pertama kali muncul pada tahun 1960-an, perkembangan yang terjadi terbilang lambat. Namun, berkat inisiatif dari berbagai pihak seperti RTS yang aktif mengedukasi masyarakat lewat seminar tentang plastik kompos, kesadaran perlahan meningkat.
Sekarang, semakin banyak individu dan bisnis yang berusaha untuk lebih giat dalam mendaur ulang plastik. Namun, kurangnya pengetahuan tentang cara mendaur ulang dengan benar sering menjadi tantangan. Banyak kesalahan seperti mencampur plastik yang dapat dan tidak dapat didaur ulang, atau mencoba mendaur ulang plastik yang masih terkontaminasi sisa makanan, bahan kimia, atau perekat. Hal ini menyebabkan proses daur ulang terganggu dan plastik tersebut akhirnya tetap berakhir di tempat pembuangan akhir.
Selain itu, karakteristik produk plastik sendiri juga menjadi hambatan. Produk sederhana seperti botol air minum, yang biasanya terbuat dari satu jenis plastik (seperti PETE), lebih mudah untuk proses daur ulang. Sementara itu, banyak barang yang terbuat dari campuran plastik dengan bahan lain seperti logam atau kayu, sehingga sulit memproses di fasilitas daur ulang biasa dan seringkali justru menjadi limbah.
Dengan memahami pentingnya mengolah sampah plastik dan tantangan yang ada, kamu bisa menjadi pribadi yang lebih aktif. Kamu mamu menunjukkan dan mendukung solusi lebih baik bagi bumi.
Tips Mengolah Sampah Plastik
Untuk mengolah sampah plastik dengan benar, pertama-tama kamu harus memahami aturan lokal terkait jenis plastik untuk didaur ulang. Setelah itu, pastikan setiap wadah plastik bersih dari sisa makanan atau cairan sebelum kamu buang ke tempat daur ulang.
Jangan memasukkan kantong plastik ke tempat sampah daur ulang biasa; kumpulkan dan bawa ke tempat pengumpulan khusus. Hindari wish-cycling dengan selalu memeriksa apakah suatu barang benar-benar bisa kamu daur ulang sebelum membuangnya.
Saat beraktivitas di luar rumah, carilah tempat sampah daur ulang, atau bawa pulang plastik bekas untuk didaur ulang dengan benar. Sebisa mungkin, manfaatkan kembali plastik bekas, seperti menggunakan wadah plastik untuk penyimpanan barang.
Selain itu, kurangi penggunaan plastik dengan memilih produk berkemasan minim plastik dan menggunakan tas, botol, serta peralatan makan yang dapat kamu pakai ulang. Terakhir, sebarkan kesadaran tentang pentingnya daur ulang kepada teman dan keluarga agar semakin banyak orang yang ikut berkontribusi menjaga lingkungan.

Kesimpulan
Mengolah sampah plastik dengan benar adalah langkah penting untuk menjaga lingkungan dan mengurangi dampak negatif limbah. Dengan memahami aturan lokal, membersihkan plastik sebelum didaur ulang, menghindari wish-cycling, serta memanfaatkan kembali barang plastik sebelum membuangnya, kamu dapat berkontribusi secara nyata dalam mengurangi pencemaran.
Selain itu, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menyebarkan kesadaran kepada orang lain sangat penting. Kamu bisa memperkuat upaya kolektif menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.