Contoh Sampah Oganik dan 2 Cara Pengolahannya

By | 2 Mei 2025

Kamu pasti sering melihat ajakan untuk mendaur ulang saat berjalan-jalan atau membaca berita. Kamu juga mungkin sudah tahu bahwa kaleng soda dan kertas bersih seharusnya kamu buang ke tempat sampah daur ulang, bukan tempat sampah biasa. Namun, bagaimana dengan sisa apel atau makanan yang tidak habis? Itu adalah contoh sampah organik, dan cara membuangnya harus kamu perhatikan.

Sampah organik, seperti sisa makanan dan limbah dapur lainnya, bisa berdampak buruk bagi lingkungan jika kamu buang ke tempat pembuangan akhir. Ketika kamu membuang sampah organik ke tempat yang salah, itu bisa menghasilkan gas metana, gas rumah kaca yang berbahaya bagi bumi. Oleh karena itu, membuang sampah organik dengan benar adalah langkah penting yang perlu kamu lakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Di beberapa negara, pengelolaan sampah organik dengan benar bisa jadi bukan hanya tanggung jawab moral, tapi juga kewajiban hukum. Maka dari itu, kamu perlu lebih cermat dalam mengelola sampah organik, terutama jika bisnis kamu mulai beroperasi kembali atau kantor mulai beroperasi dengan kapasitas terbatas.

Sekarang adalah waktu yang tepat untuk meninjau atau bahkan menerapkan prosedur pengelolaan sampah organik. Dengan kamu meluangkan waktu untuk memikirkan prosesnya sejak awal, akan lebih mudah untuk menjalankannya saat kehadiran di tempat kerja meningkat nantinya.

contoh sampah organik

Mengenal Sampah Organik

Sampah organik adalah segala jenis material yang berasal dari tumbuhan atau hewan, dan bersifat biodegradable atau mudah terurai secara alami. Kamu bisa mengenalinya dari benda-benda yang biasanya menjadi campuran ke dalam kompos. Contoh sampah organik adalah sisa makanan, ampas kopi, sisa apel, cangkang telur, dan berbagai limbah makanan lainnya. Termasuk juga potongan rumput, daun kering, ranting, gulma yang kamu cabut, serta sisa-sisa pemangkasan taman.

Bahkan bunga potong, makanan hewan peliharaan, kotoran ternak, kayu yang belum mengalami proses apapun, seperti pengaduk kopi atau tusuk gigi, juga masuk dalam kategori sampah organik. Selain itu, kertas atau kemasan makanan yang terkena noda makanan, seperti kotak pizza berminyak dan piring kertas bekas pakai, juga termasuk sampah organik—asal bukan dari bahan busa atau plastik.

Kamu perlu tahu bahwa meskipun sampah ini bisa terurai, proses penguraiannya menghasilkan gas metana dalam jumlah besar. Metana adalah gas rumah kaca yang sangat kuat, mampu menyerap panas 86 kali lebih banyak daripada karbon dioksida dalam kurun waktu 20 tahun. Artinya, jika kamu membuang sampah organik sembarangan, kamu turut menyumbang percepatan perubahan iklim.

Lebih dari itu, sampah organik juga bisa mengandung antibiotik, bahan kimia, dan patogen berbahaya yang dapat mencemari tanah serta air tanah saat proses penguraian berlangsung. Maka dari itu, sangat penting bagi kamu untuk tidak membuang sampah organik ke tempat pembuangan akhir. Mengelola dan membuang sampah organik dengan benar bukan hanya bentuk kepedulian terhadap lingkungan, tapi juga perlindungan terhadap kesehatan masyarakat secara umum.

Pembuangan Sampah Organik di Luar Negeri

Pembuangan sampah organik bukan hanya masalah lingkungan, tapi juga bisa menjadi urusan hukum. Di beberapa negara bagian dan kota di Amerika Serikat, seperti Massachusetts, Vermont, Connecticut, dan New York, telah berlaku larangan membuang sampah organik secara sembarangan. Artinya, menjalankan bisnis pengangkutan sampah di wilayah-wilayah tersebut harus mematuhi peraturan yang ada.

Di Massachusetts, misalnya, peraturan ini sudah berlaku sejak tahun 2014 oleh Departemen Perlindungan Lingkungan (MassDEP). Jika bisnis yang berjalan menghasilkan lebih dari satu ton sampah organik per minggu, wajib mematuhi peraturan tersebut. Artinya, tidak boleh membuang sampah organik ke aliran limbah padat biasa seperti sampah lainnya. Namun, MassDEP memberikan kebebasan kepada pelaku usaha untuk menentukan cara terbaik dalam membuang sampah organik secara aman.

Meskipun peraturan ini berlaku untuk semua jenis usaha, bisnis seperti restoran, toko bahan makanan, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas hunian adalah yang paling mungkin terkena dampaknya. Perlu kamu perhatikan bahwa larangan ini kamu terapkan berdasarkan jumlah sampah per minggu. Jadi, meskipun bisnis biasanya tidak menghasilkan banyak sampah organik, jika dalam satu minggu tertentu—misalnya saat pesta besar perusahaan—jumlahnya melebihi satu ton, kamu tetap harus mengikuti aturan selama minggu tersebut.

Namun, tidak semua jenis sampah organik termasuk dalam larangan ini. Peralatan makan dan kertas kompos yang dapat terurai tidak termasuk. Fokus utama kebijakan ini adalah pada limbah makanan dan tanaman. Jadi, kamu perlu memastikan bahwa pengelolaan limbah tersebut harus berjalan dengan benar agar tidak melanggar peraturan dan tetap menjaga lingkungan.

Menangani Sampah Organik

Meskipun tidak semua bisnis menghasilkan sampah organik dalam jumlah besar hingga terkena larangan pembuangan di wilayah tertentu, kamu tetap bisa mengelola limbah ini dengan cara bertanggung jawab. Kompos dan konversi energi merupakan dua metode paling umum untuk menangani berbagai macam contoh sampah organik secara aman.

Kompos

Apa itu kompos adalah proses penguraian sampah hingga menjadi pupuk kaya nutrisi. Beberapa bisnis mungkin memiliki sumber daya dan semangat untuk melakukan pengomposan di tempat. Namun, cara ini tidak selalu memungkinkan. Kamu perlu memiliki ruang cukup, staf yang mengelola tumpukan kompos, dan sistem penghalang untuk mencegah hewan atau serangga yang tertarik sisa makanan.

Oleh karena itu, bagi sebagian besar bisnis, lebih praktis menggunakan jasa pengangkut limbah. Jasa ini bisa mengumpulkan sampah organik dan membawanya ke fasilitas kompos komersial.

Anaerobic Digestion (AD)

Alternatif lain adalah mengubah limbah makanan menjadi energi melalui proses atau anaerobic digestion (AD). Dalam fasilitas AD, penguraian sampah tanpa kehadiran oksigen, menghasilkan sumber energi terbarukan yang populer sebagai biogas.

Jadi, bagaimana cara terbaik bagi kamu untuk menangani sampah organik? Salah satu opsinya adalah menghubungi lokasi daur ulang setempat yang mungkin memiliki program pengelolaan sampah organik untuk bisnis di wilayah kamu. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan perusahaan pengangkut limbah lokal. Mereka paling mengetahui regulasi di daerahmu dan dapat memberikan informasi tentang fasilitas AD atau kompos komersial yang tersedia.

pengolahan sampah organik

Kesimpulan

Sampah organik mencakup berbagai jenis limbah yang berasal dari tumbuhan atau hewan dan dapat terurai secara alami. Contoh umum dari sampah organik meliputi:

  • Sisa makanan
  • Ampas kopi
  • Kulit buah
  • Daun gugur
  • Ranting
  • Bunga potong
  • Makanan hewan peliharaan
  • Kotoran ternak
  • Kayu yang tidak mengalami pengolahan atau pengecatan seperti stik kopi dan tusuk gigi.
  • Kertas atau kemasan makanan yang bernoda, seperti kotak pizza berminyak dan piring kertas bekas, selama tidak mengandung bahan plastik atau styrofoam.

Meskipun bersifat mudah terurai, sampah organik tetap perlu pengolahan yang benar. Jika kamu buang ke tempat pembuangan akhir, proses penguraiannya akan menghasilkan gas metana. Gas ini adalah salah satu gas rumah kaca paling kuat yang mempercepat pemanasan global. Selain itu, limbah ini dapat mencemari tanah dan air tanah jika mengandung bahan kimia atau patogen.

Oleh karena itu, memahami contoh-contoh sampah organik bukan hanya membantu kamu memilah limbah dengan benar. Tetapi, juga berperan besar dalam menjaga kesehatan lingkungan. Dengan pengelolaan yang tepat, sampah organik bisa menjadi sumber daya yang bermanfaat—bukan sekadar limbah yang merusak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *